Posts

Showing posts from 2015

Tempat Ritual Srandil: Mbah Gusti Agung

Image
Tempat ritual Mbah Gusti Agung atau yang akrab disebut dengan Mbah Agung, terletak di Gunung Srandil sisi timur, tepat di bawah tebing. Menurut sejarah, tempat ritual ini merupakan petilasan Raja Mataram yang ketiga, yaitu Kanjeng Sultan Agung Hanyakra Kusuma. Sultan Agung Hanyakra Kusuma merupakan Raja Mataram yang ketiga setelah Panembahan Senopati dan Prabu Hanyakrawati. Sultan Agung melakukan ritual (bertapa) di Gunung Srandil berdasarkan tajamnya kacamata batin beliau sehingga mengetahui bahwa di sini adalah tempat Sang Pamong Nusantara (Sabda Palon).

Makna Gunung Srandil

Image
Srandil   simbol yang sering digunakan oleh ritualis Tersirat bukan tersurat, itulah sesungguhnya makna hajat-hajat hidup ini. Tindakan demi tindakan, kejadian demi kejadian, serta benturan demi benturan, sebaiknya kita selalu mengkaji, bukan mengkeji. Karena, mengkeji adalah berkeluh kesah, membenci, bahkan mencaci diri. Sedangkan mengkaji merupakan pengamatan dan penghayatan yang bisa menumbuhkan hikmah dan anugerah.

GOA RAHAYU SRANDIL SELOK

Image
Goa ini berada di gunung Selok, Cilacap, Jawa Tengah, tepatnya di sisi tebing sebelah selatan yang menghadap ke pantai. Sebelum tahun 1990, setiap orang yang hendak menuju Goa Rahayu dianjurkan untuk berjalan kaki melalui jalur atas Gunung Selok. Selain karena air laut saat itu masih pasang mencapai depan & dalam goa, hal ini juga dikarenakan etika ritual pada saat itu adalah demikian. Dengan berjalan kaki, ritualis akan lebih dapat menghayati makna kehidupan yang sesungguhnya. Dari situ pula, kita dapat mengerti bahwa dalam setiap proses menggapai sebuah tujuan tidaklah mudah dan tidak dengan cara yang instan.

Mengenal Gunung Selok Cilacap

Image
Gapura Warukondo Selobinangun, Gunung Selok Gunung Selok merupakan sebuah Gunung Kecil yang berada di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Gunung Selok ini juga bisa dikatakan sebagai daerah bukit-bukit. Secara administratif, Gunung Selok dibagi menjadi dua bagian, yakni hutan produksi yang berada dibawah pengelolaan Perhutani dan hutan lindung (hutan konservasi) yang berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Aneka ragam flora-fauna dan keindahan alam bisa kita temukan di sini (Gunung Selok). Selain itu, beberapa benteng peninggalan Jepang juga masih dapat kita lihat. Perjalanan untuk menjelajah Gunung Selok dapat dilakukan dengan mengendarai kendaraan pribadi. Di bagian atas, terdapat area parkir yang memadai untuk mobil dan sepeda motor. Bahkan pada saat-saat tertentu, bus pariwisata ukuran besar pun dapat menempar di area parkir itu.

PERTAPAN JAMBE LIMA GUNUNG SELOK

Image
Gapura menuju Jambe Lima (dibangun oleh padepokan Sang Hyang Jati) Jambe Lima adalah tempat spiritual yang ada di Gunung Selok paling atas dengan ketinggian kurang lebih 140 meter dari permukaan laut. Pertapan Jambe Lima berada di atas gunung dan di tengah hutan yang rimbun. Akses menuju tempat ini tidaklah sulit, cukup mengikuti jalan yang menuju Gunung Selok atas hingga nanti ada petunjuk jalan ke arah kanan untuk menuju Lima. Di dekat Jambe Lima, terdapat Wihara yang telah didirikan kurang lebih 15 tahun yang lalu, dengan nama Padepokan Agung Sang Hyang Jati. Setiap malam jumat kliwon, di pertapan Jambe Lima banyak dikunjungi oleh ritualis, bahkan beberapa diantaranya berasal dari luar kabupaten Cilacap. Siapa pun dapat berkunjung ke tempat ini.

GUNUNG SRANDIL & SELOK TEMPAT PESUGIHAN?

Image
Isu yang berkembang di kalangan ritualis adalah apabila melakukan ritual ke Gunung Srandil ataupun Gunung Selok, dalam penuh keberuntungan maka ia akan segera kaya (sugih). Isu demikian menurut penulis adalah isu yang sama sekali tidak tepat dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan kenyataannya. Gunung Srandil dan Selok bukanlah tempat untuk menjadikan kaya raya, dan Gunung Srandil dan Selok juga bukan tempat bersarangnya jalan pintas untuk menaikkan tahta, untuk mewujudkan semua keinginan, dan bukan tempat untuk mencari hal-hal yang mengingkari garis hidup (kodrat).

Tempat-tempat Ritual di Gunung Srandil

Image
Petilasan Sabdo Palon Apabila sebuah tempat awalnya belum mempunyai nama, biasanya orang-orang akan memberi nama. Dalam penamaan suatu tempat, ada yang berdasar suatu kejadian, ada yang berdasarkan memohon petunjuk, adapula yang berdasarkan kesepakatan. Tentunya, nama tempat itu memberikan sebuah makna terhadap kehidupan kita. Sama halnya dengan petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil . Yang dimaksud petilasan adalah tempat yang dahulu pernah digunakan oleh leluhur kita untuk bertapa/ bersemedi pada dalam kurun waktu tertentu. Petilasan bukanlah makam. Di bawah ini adalah petilasan-petilasan yang digunakan untuk spiritual di Gunung Srandil. Adapun

MENGENAL GUNUNG SRANDIL

Image
Gb. gapura masuk Gunung Srandil Gunung Srandil merupakan sebuah gundukan seperti bukit yang terdiri dari unsur bebatuan dan tanah yang ditumbuhi oleh beberapa macam tumbuhan. Sebenarnya Gunung Srandil tidak begitu tinggi seperti gunung-gunung lainnya yang anda kenal, kemungkinan ketinggiannya sekitar 60 mdpl. Sedangkan lokasinya berada di Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Gunung Srandil berada di Kabupaten Cilacap bagian timur, kurang lebih berjarak 30 Km dari pusat Kota Cilacap. Apabila dari Kota Purwokerto, kurang lebih berjarak 60Km ke arah selatan. Untuk menuju ke Gunung Srandil, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Apabila naik kereta api, kita bisa turun di Stasiun Kroya, kemudian naik ojek atau menghubungi guide (pemandu) wisata religi untuk dijemput dan diantar hingga ke Gunung Srandil.

Tentang Ritual dan Spiritual Jawa

Image
gb. orang yang sedang ritual di salah satu petilasan Spiritual Jawa yang dikenal dengan banyak keunggulan dari berbagai sisi, memang mengundang banyak orang untuk mempelajarinya atau sekedar ingin tahu. Ada juga beberapa orang yang menganggap spiritual Jawa mempunyai ilmu/ cara khusus menyelesaikan masalah seseorang. Ada juga diantara mereka yang masih muda, dalam mencari jati dirinya ia belajar pada spiritual Jawa. Dari sudut pandang yang berbeda, kini masyarakat yang masih berpegangan ajaran Jawa lebih sering dianggap tidak semestinya . Entah apa yang ada di pikiran orang-orang itu sehingga berpandangan seperti itu. Namun, yang jelas dari pengetahuan-pengetahuan Jawa yang ada, Budaya Jawa mengajarkan sembah, sungkem, bhakti, sopan santun yang tinggi, mengajarkan kerukunan, gotong-royong, dan filosofi lainnya, yang jelas-jelas tidak dimiliki oleh budaya asing manapun.

Mengenal Kaum Kejawen di Cilacap

Image
sumber gambar: google Kabupaten Cilacap termasuk salah satu wilayah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, yang memiliki keaneka ragaman budaya. Kabupaten yang berada di pesisir Samudera Hindia ini juga memiliki banyak warisan budaya yang menjadi ciri khas keadaan masyarakat hingga kini. Salah satu diantaranya adalah lapisan masyarakat yang menganut paham kepercayaan peninggalan leluhur (biasa disebut kejawen/ kejawan). Mereka menyebut dirinya sebagai penganut Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang menganut paham kejawen ini kebanyakan berada di wilayah Cilacap bagian timur, yakni terbentang mulai timur Sungai Serayu hingga Jetis (perbatasan Kabupaten Kebumen). Lalu sisa yang lainnya lagi berada di dekat-dekat pegunungan Ciwuni, Dondong, dan sebagiannya lagi di Jeruk Legi serta di Kampung Laut.

Asah Spiritualitas Lewat Puasa Penghayat Kejawen

KEBERADAAN laku kebatinan untuk mengasah spiritualitas batin, bagi masyarakat Jawa, bukanlah hal baru. Berragam lelaku dijalankan untuk meraih derajat tertinggi untuk menjadi manusia utama. Salah satu cara yang ditempuh untuk meraih status “manusia utama” itu antara lain melalui puasa. Filosofi Jawa menyatakan, puasa sebagai sarana menggembleng jiwa, raga, mempertajam rasa batin, olahrasa-pangrasa, serta menyucikan hati dan pikiran. Para penghayat Kejawen telah menemukan metode-metode untuk membangkitkan spirit agar menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi kejawen. Dalam peradaban spiritual Kejawen, seorang penghayat Kejawen biasa melakukan puasa dengan hitungan hari tertentu untuk menaikkan kemampuan spiritual metafisik mereka. Macam-macam puasa berdasarkan tradisi Jawa adalah sebagai berikut; 1. Mutih Ketika melakukan puasa mutih, seseorang tidak dibolehkan memakan apa-apa kecuali

Sejarah Nusakambangan (Babad Nusa Tembini)

Sejarah Nusakambangan Babad Nusa Tembini

Legenda Goa Petruk - Kebumen

Legenda Goa Petruk Kebumen

Wayang

Wayang Kulit - Sidik Purnama Negara - Mbabare Wahyu Loka Nanta